Arabasta One Piece Dunia Nyata: Luxor, Thebes, dan Jejak Mesir Kuno

Table of Contents
Arabasta One Piece Dunia Nyata
Arabasta One Piece Dunia Nyata

Kupang - Arc Arabasta dalam One Piece adalah salah satu kisah yang paling berkesan bagi para penggemar. Selain menampilkan pertempuran epik Luffy melawan Crocodile, arc ini juga menyuguhkan dunia gurun yang terasa begitu nyata: kerajaan megah, intrik politik, hingga legenda keluarga Nefertari.

Banyak yang bertanya-tanya: apakah Arabasta benar-benar ada di dunia nyata? Jawabannya adalah ya, sebagian besar terinspirasi dari Mesir Kuno, khususnya Luxor (Thebes) yang dahulu menjadi pusat spiritual dan peradaban Mesir. Bahkan, nama keluarga Nefertari diambil langsung dari sosok nyata, Ratu Nefertari, istri Ramses II.

Artikel ini akan mengupas lengkap bagaimana Arabasta One Piece dunia nyata bisa ditelusuri jejaknya hingga ke Luxor Mesir, termasuk hubungannya dengan Poneglyph, hieroglif, dan tokoh sejarah.

Asal Usul Arabasta Menurut Eiichiro Oda

Alabasta Kingdom by Fighaz MC
Arabasta One Piece Dunia Nyata. Foto: Fighaz mc

Dalam SBS Volume 17, Eiichiro Oda pernah menyebut bahwa ia menggunakan Mesir Kuno sebagai model utama Arabasta. Ia bahkan secara sengaja mengambil nama “Nefertari” dari tokoh nyata di Mesir.

  • Nefertari Vivi → terinspirasi dari Ratu Nefertari, sosok berpengaruh dalam sejarah Mesir.
  • Alubarna → ibu kota kerajaan padang pasir, mencerminkan kota besar Luxor (Thebes).
  • Konflik air di Arabasta → cermin kehidupan Mesir yang bergantung pada Sungai Nil.
  • Luxor dan Thebes: Kerajaan Nyata di Balik Arabasta

Thebes adalah nama kuno dari Luxor, kota di tepi Sungai Nil yang dikenal sebagai “museum terbuka terbesar di dunia.”

Lokasi ini memiliki Kuil Karnak dan Kuil Luxor, dua kompleks monumental yang dipenuhi pilar kolosal dan ukiran hieroglif.

Ada juga Avenue of Sphinxes, jalan prosesi sepanjang 2,7 km yang menghubungkan Karnak dengan Luxor, mirip dengan jalan monumental menuju istana Alubarna.

Luxor juga dikelilingi Lembah Para Raja dan Para Ratu, tempat makam firaun dan keluarga kerajaan, sama seperti Arabasta yang menyimpan rahasia besar tentang sejarah dunia.

Poneglyph Arabasta dan Hieroglif Luxor

Salah satu bagian paling ikonik dari Arabasta adalah Poneglyph yang disembunyikan di ruang rahasia bawah tanah istana. Batu kuno itu menyimpan informasi tentang Pluton, salah satu senjata kuno (Ancient Weapon).

Di dunia nyata, Poneglyph ini jelas merefleksikan hieroglif Mesir Kuno:

  • Sama-sama berupa tulisan kuno pada batu besar.
  • Sama-sama menjadi kunci untuk membuka rahasia sejarah.
  • Sama-sama hanya bisa dipahami oleh sedikit orang.

Jika Nico Robin adalah satu-satunya yang bisa membaca Poneglyph di One Piece, maka di dunia nyata sosok itu adalah Jean-François Champollion, penerjemah Batu Rosetta yang membuka jalan memahami hieroglif.

Nama dan Tokoh: Nefertari di Dunia Nyata

Nefertari di Dunia Nyata
Nefertari di Dunia Nyata

Dalam sejarah Mesir Kuno, Ratu Nefertari adalah salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh. Ia merupakan istri kesayangan Ramses II, firaun besar yang memimpin Mesir pada masa kejayaannya.

Ratu Nefertari terkenal bukan hanya karena kecantikannya yang diabadikan dalam banyak relief dan patung, tetapi juga karena kebijaksanaannya dalam urusan diplomasi.

Ia sering disebut sebagai “Permaisuri Agung” dan turut berperan dalam menjalin hubungan damai antara Mesir dengan bangsa tetangga, salah satunya melalui Perjanjian Damai Kadesh yang monumental.

Makamnya di Lembah Para Ratu dianggap sebagai salah satu makam terindah di Mesir, dipenuhi lukisan dinding penuh warna yang menggambarkan perjalanan spiritual menuju kehidupan setelah mati.

Paralelnya terlihat jelas dalam dunia One Piece. Eiichiro Oda memilih nama Nefertari Vivi untuk putri Arabasta bukan tanpa alasan. Vivi digambarkan sebagai seorang pemimpin muda yang rela mengorbankan dirinya demi rakyatnya.

Meski masih muda, ia memiliki tekad dan keberanian luar biasa dalam menghadapi ancaman Crocodile dan Baroque Works. Vivi tidak hanya berperan sebagai karakter pendamping, tetapi juga simbol seorang pemimpin yang menempatkan kesejahteraan rakyat di atas kepentingan pribadi.

Karakternya mencerminkan semangat kepemimpinan Ratu Nefertari di dunia nyata—seorang perempuan yang penuh kasih, berwibawa, dan dicintai rakyatnya.

Selain itu, Raja Cobra, ayah Vivi, dalam cerita One Piece digambarkan sebagai raja yang bijaksana dan berintegritas. Ia tidak segan untuk menanggung beban politik demi rakyat Arabasta, bahkan rela mempertaruhkan nyawanya demi kebenaran.

Sosok ini memiliki paralel kuat dengan para firaun Mesir yang dihormati rakyatnya sebagai pemimpin sekaligus pelindung negeri. Cobra, layaknya seorang firaun, memandang kerajaan bukan sebagai warisan pribadi semata, melainkan sebagai amanah yang harus dijaga.

Dengan demikian, keluarga Nefertari dalam One Piece bukan sekadar nama fiksi, tetapi sebuah penghormatan terhadap tokoh nyata Mesir Kuno.

Baik Vivi maupun Raja Cobra mewakili nilai-nilai kepemimpinan, pengorbanan, dan cinta pada rakyat—sebuah refleksi dari bagaimana sejarah Mesir mengabadikan Ratu Nefertari dan Ramses II sebagai lambang kemegahan sekaligus kebijaksanaan peradaban kuno.

Arabasta: Gabungan Inspirasi Global

Alabasta Kingdom
Alabasta Kingdom. Sumber: onepiece.fandom.com

Meskipun Mesir Kuno menjadi pondasi utama dalam pembangunan dunia Arabasta, Eiichiro Oda tidak hanya mengambil satu sumber inspirasi. Dalam panduan resmi Rurubu One Piece, dijelaskan bahwa Arabasta adalah sebuah mosaik budaya yang disusun dari berbagai lokasi nyata di dunia. Hal ini yang membuat Arabasta terasa begitu “hidup” dan tidak sekadar meniru Mesir semata.

Beberapa lokasi nyata yang menjadi referensi Arabasta antara lain:

  • Alubarna → Terinspirasi dari Jodhpur di India, kota dengan arsitektur megah yang dijuluki Blue City karena banyak bangunannya berwarna biru. Bentuk istana dan tata kotanya menyerupai kombinasi pengaruh India dan Timur Tengah.
  • Rainbase → Mengambil inspirasi dari Las Vegas, Amerika Serikat, khususnya Luxor Hotel yang berbentuk piramida raksasa. Kota ini digambarkan penuh dengan hiburan, lampu gemerlap, dan kasino—selaras dengan markas Crocodile dan Baroque Works yang sarat tipu daya.
  • Yuba → Mengacu pada Masjid Agung Djenné di Mali, salah satu bangunan tanah liat terbesar di dunia yang menjadi pusat spiritual sekaligus simbol perjuangan manusia melawan kerasnya alam gurun.
  • Tomb of the Kings → Dipengaruhi oleh Kuil Edfu di Mesir, yang menyimpan banyak relief dan lorong misterius. Sama seperti di Arabasta, tempat ini melambangkan warisan kuno yang hanya bisa dipahami oleh segelintir orang.

Dengan berbagai inspirasi lintas budaya ini, Arabasta menjelma sebagai kerajaan gurun yang kompleks: memiliki elemen Mesir Kuno yang kuat, namun juga diperkaya dengan nuansa India, Afrika, dan modernitas ala Las Vegas. Namun tetap saja, Mesir Kuno mendominasi, karena unsur gurun, kerajaan, dan prasasti kuno terlalu kuat untuk diabaikan.

Simbolisme Air: Sungai Nil vs Arabasta

Air selalu menjadi simbol peradaban. Dalam sejarah nyata, Mesir Kuno berdiri tegak berkat keberadaan Sungai Nil. Sungai ini bukan hanya sumber air, tetapi juga urat nadi kehidupan: mengairi lahan pertanian, menjadi jalur perdagangan, dan pusat kegiatan keagamaan. Tanpa Sungai Nil, Mesir Kuno tidak akan pernah berkembang menjadi salah satu peradaban terbesar di dunia.

Paralel yang sama terlihat jelas di Arabasta. Konflik utama dalam arc ini bukan sekadar perang melawan Crocodile, tetapi juga krisis air yang melanda kerajaan. Crocodile dengan licik memanipulasi iklim dan menguasai oasis demi menjatuhkan keluarga kerajaan. Hujan, yang seharusnya menjadi berkah, berubah menjadi alat kekuasaan.

Simbolisme ini sangat dalam:

  • Di Mesir Kuno, air = sumber pertanian, perdagangan, kehidupan.
  • Di Arabasta, air = simbol legitimasi politik dan kesejahteraan rakyat.

Tanpa air, baik Mesir maupun Arabasta sama-sama akan runtuh.

Eiichiro Oda dengan cerdas menekankan bahwa siapa yang menguasai air, maka dia menguasai kehidupan. Hal ini membuat arc Arabasta bukan hanya kisah petualangan biasa, tetapi juga cerminan konflik klasik umat manusia: perebutan sumber daya vital.

Penutup

Arabasta dalam One Piece bukan sekadar kerajaan fiksi, tetapi cerminan nyata dari Luxor (Thebes), Mesir Kuno. Dari nama keluarga Nefertari, arsitektur megah, hingga Poneglyph yang menyerupai hieroglif, semuanya menunjukkan bagaimana Eiichiro Oda meramu sejarah nyata menjadi dunia fantasi yang memikat.

Bagi kamu yang penasaran ingin melihat “Arabasta di dunia nyata”, maka Luxor Mesir adalah jawabannya: sebuah kota bersejarah yang menyimpan misteri, megahnya kuil, dan jejak peradaban kuno yang masih hidup hingga hari ini.

Kupang Digital
Kupang Digital Blog Kupang Digital - East Nusa Tenggara

Post a Comment