"Istri Tak Dipakai Selama 2 Bulan Akan Diambil Negara? Satgas SPIT Turun, Suami Auto Panik!"

Table of Contents

Ilustrasi, Istri Tak Dipakai Selama 2 Bulan Akan Diambil Negara

Jakarta – Pemerintah melalui kebijakan baru yang tidak tercatat dalam lembar negara resmi, mengejutkan publik dengan peraturan unik: istri yang tidak “dipakai” selama dua bulan akan disita alih oleh negara. Langkah ini diklaim sebagai bentuk penyelamatan terhadap perempuan yang mengalami kemubaziran emosional di dalam rumah tangga.

Kebijakan ini diumumkan oleh Direktur Jenderal Urusan Rumah Tangga Nasional, Bapak H. Tugimin, S.Pd.I, M.Halu, dalam konferensi pers imajiner yang digelar di Gedung Impian Bersama, Jakarta.

Dikenal sebagai Spesialis Pendidikan Istri sekaligus pemegang gelar Master Halusinasi dari Universitas Kehidupan, Tugimin menyampaikan keresahannya atas fenomena istri yang semakin hari makin tak dianggap keberadaannya di rumah sendiri.

“Kami menerima banyak laporan bahwa para istri di Indonesia hanya dijadikan hiasan dapur. Mereka ada, tapi tidak diajak ngobrol, tidak disayang, bahkan tidak dipanggil ‘sayang’ selama berbulan-bulan,” ungkap Pak Tugimin sambil menyeruput teh imajiner di hadapan awak media gabut yang hadir karena tidak ada liputan lain hari itu.

Hasil Survei: Istri Lebih Dekat dengan Kucing daripada Suami

Data dari Lembaga Survei Rasa Syng Indonesia mencatat bahwa 72% istri lebih sering ngobrol dengan kucing daripada dengan suaminya. Bahkan sebagian dari mereka mulai lupa makanan kesukaan suaminya sendiri.

“Ini bukan sekadar statistik. Ini sinyal bahaya dalam rumah tangga,” lanjut Master Halusinasi dengan nada prihatin yang dibuat-buat.

Langkah Nyata: SPIT & PPIT Siap Turun ke Lapangan

Guna menyikapi meningkatnya kasus istri yang terlihat sehat fisik namun kering batin, pemerintah melalui Kementerian Imajinasi & Perasaan Terlantar (KIPT) membentuk satuan tugas khusus bernama Satgas Penertiban Istri Terlantar (SPIT).

Satgas ini akan beroperasi di perumahan padat penduduk, apartemen subsidi, hingga komplek elit cluster 24 jam, dengan jadwal patroli setiap tanggal ganjil, genap, dan tanggal tua.

Dalam setiap inspeksi, petugas SPIT akan mengetuk pintu rumah dan menyampaikan pertanyaan standar investigatif seperti berikut:

“Ibu, dalam dua bulan terakhir, apakah suami ibu pernah menggunakan bahasa kasih sayang? Misalnya: ‘sayang’, ‘ayang’, ‘cinta’, atau minimal ‘udah makan belum?’”

Jika sang istri terlihat bengong, mengernyit, atau menjawab, “Hah? Terakhir dipanggil ‘sayang’ itu pas masih hamil anak pertama,” maka tim SPIT akan segera memberikan surat rekomendasi pemindahan sementara ke PPIT.

Pusat Perlindungan Istri Terlantar (PPIT) adalah fasilitas premium yang menyediakan:

• Pelukan virtual 3x sehari dari petugas bersertifikat empati level 4
• Pujian-pujian random setiap pagi seperti: “Kamu kuat banget ya, Bu”
• Ruang curhat bebas judgment
• Mie instan rasa perhatian
• Dan tentu saja... Wi-Fi unlimited tanpa FUP

Di tempat ini, para istri diajak menyadari kembali bahwa mereka berhak untuk dicintai bukan hanya saat masakan enak, tapi juga saat lupa garam. Karena seperti kata petugas SPIT senior: “Yang dibutuhkan istri bukan hanya sabun mandi, tapi juga perhatian yang hakiki.”

Suami Mulai Panik dan Mendadak Romantis

Kabar ini membuat para suami di seluruh pelosok negeri mendadak berubah perilaku. Mereka mulai mengajak istri nonton film Korea, mencuci piring tanpa disuruh, bahkan mengajak ngobrol meski biasanya hanya diam sambil scroll TikTok.

Salah satu suami bernama Bapak Taufik mengaku baru sadar bahwa istrinya ternyata penggemar berat drama Korea. “Saya kira dia cuma hobi marah-marah. Ternyata dia cuma pengen ditemani nonton Oppa,” ujarnya sambil mengelus kepala sendiri.

Pesan Terakhir dari Pemerintah: Gunakan Istri Anda dengan Bijak

Di akhir konferensi pers, Pak H. Tugimin, S.Pd.I, M.Halu menyampaikan pesan penting:

“Jika Anda tidak menggunakan istri Anda dengan bijak, negara – atau tetangga – bisa saja ambil alih.”

Pernyataan ini sontak membuat suasana hening selama 3 detik sebelum semua awak media pura-pura serius mencatat di notes digital mereka.

⚠️ Catatan Penting (Tapi Jangan Dibaperin)

Tulisan ini sepenuhnya adalah karangan bebas berunsur parodi, lahir dari lamunan penulis yang kebanyakan nonton sinetron dan kurang tidur. Tidak ada peraturan resmi yang menyebutkan negara akan menjemput istri-istri yang tak lagi dipanggil sayang.

Tapi ya namanya hidup… kalau istrimu nggak kamu sayang-sayang, bisa saja ada yang lain datang membawa perhatian dan sinyal stabil. 😌

Jadi, kalau kamu merasa tersindir, mungkin memang waktunya evaluasi. Peluk dia, temani ngobrol, dan jangan cuma ngasih pulsa—kasih waktu dan rasa juga. Sebelum akhirnya dia lebih milih ngobrol sama customer service Indihome daripada sama kamu.